Rabu, 04 Maret 2015

Dosen Motivator



Bismillahirahmanirrohim..
 
Semalam siang (27 Feb 2015 09;45) adalah jam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen dan kebetulan dosen yang mengemudikan mata kuliah itu adalah salah seorang direktur DD Waspada yang juga berprofesi sebagai dosen di STMIK ROYAL Kisaran yaitu bapak Hambali, M.kom. dan beliau adalah tammatan dari STMIK INTELCOM di medan. Pada hari itu Beliau memulai mata kuliahnya dengan memperkenalkan dirinya karena Hari itu adalah  hari pertama ia masuk ke ruangan kami SI 4E.
Beliau ngoceh di depan kami para mahasiswa kelas SI 4E tentang perjalanan hidupnya. Saya adalah orang yang paling tidak suka jika ada tenaga penggajar yang menggunakan waktu belajar hanya untuk cerita tentang kepribadiannya. Saya sempat gondok dengan dosen yang satu ini karena beliau belum juga memberi sedikitpun materi tentang matakuliah yang ia bawakan melainkan hanya cerita perjalanan hidupnya.
Akan tetapi setelah saya mengikuti alur cerita tentang perjalanan karir beliau mulai dari tammat SMA hingga menjadi seorang yang bisa dikatakan sukses seperti saat ini saya mulai tertarik untuk terus mengikuti cerita itu. Dari panjang lebar cerita pengalaman hidup yang beliau paparkan banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil dan mungkin harus saya terapkan dalam kehidupa saya.
Beliau kuliah bukan untuk menghabiskan uang melainkan untuk menghasilkan uang. Beliau memanfaatkan ilmu yang ia dapat dari perkuliahan itu untuk mencari uang seperti memperbaiki computer rusak, membuat surat undangan, menerima ketikan dan lain lain. Beliau dari awal masuk dunia perkuiahan sudah bisa menghasilkan uang tanpa harus menunggu tammat kuliah. Disitu saya mulai sadar akan diri saya. Saya sampai saat ini masih belum bisa menghasilkan uang satu rupiah pun. Dari situ saya mengambil pelajaran  bahwa kuliah itu bukan hanya untuk menghabiskan uang dan hanya sekedar mengejar title semata. Jadi seorang sarjana itu adalah tanggungjawab yang besar. Seorang sarjana harus bisa mempertanggungjawabkan title yang di dapatkannya, dan seorang sarjana harus bisa ikut serta dalam membangun negri ini, seoraang sarjana tidak boleh menambah beban negeri ini dengan menambah pengangguran. Seoranng sarjana harus mampu berfikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan supaya bisa mengurangi pengangguran di negeri ini.
Saya sering mempertanyakan diri saya, nanti setelah saya selesai kuliah dan saya diberi gelar S.kom saya mau kerja dimana dan apa yang harus saya perbuat jika tak ada yang bisa menerima saya untuk brkerja. “Disitu kadang saya merasa sedih”. Tapi setelah bapak itu menceritakan pengalaman hidupnya yang penuh dengan kemandiriannya otak saya mulai terbuka bahwa seorang sarjaana itu baukan hanya mengharapkan untuk dipekerjakan tapi juga harus bisa mempekerjakan banyak orang.
Kemandirian juga harus mulai ditanangkan dalam kehidupan ini. Jujur saya katakan ketika beliau mengatakan bahwa katika ia masuk ke semester tiga beliau sudah berani mengambil kebijakan yaitu menstop uang kuliah dari orang tua dan berusaha untuk membiayainya sendiri. saya mulai berfikir bapak itu cukup berani menentang ketergantungannya dengan orang tua dan kenapa saya tidak berani untuk mencobanya? 
Kepercayaan diri juga sangat penting dalam setiap orang. Banyak orang yang mungkin terlalu ragu dengan kemampuannya dan terlalu takut untuk gagal. Belum dicoba sudah mengatakan “tidak bisa” itu lah yang sering membuat kita gagal dalam segala hal. Yang terpenting dalam menuju kesuksesan adalah berani untuk mencoba karena berani sukses berarti berani gagal.



                                                                                                            Subuh Mohammad

Tidak ada komentar: